April 10, 2013

Sumber Daya Udara



SUMBER DAYA UDARA

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 %Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan di muka bumi ini.
Udara yang saat ini kita hirup sudah tidak begitu segar seperti 100 tahun yang lalu, saat ini udara telah di cemari oleh polusi yang kian hari selalu bertambah, efek gas rumah kaca, pabrik, dan kendaraan yang hanya memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan lingkungan di sekitarnya.
Lagi-lagi di ibu kota Jakarta ini, udara segar susah sekali kita dapatkan, ketika saya berolahraga di pagi hari, udara di Ibu kota ini tidak segar seperti di daerah-daerah yang dekat dengan perkebunan, pegunungan dan lautan, hal ini pun mulai terjadi di daerah dekat pertanian seperti Karawang di karenakan pabrik-pabrik yang mulai berdiri dengan bangganya, akankah hal itu akan terjadi juga di daerah yang udaranya masih bisa kita hirup dengan nyaman, aman, dan tenang. Tentu jawaban itu ada di tangan pemimpin muka bumi ini yaitu manusia.
Udara yang tidak bersih atau tercemar akan berdampak pada segi kesehatan, seperti penyakit paru-paru dan terdapat gangguan yang di sebabkan oleh efek rumah kaca seperti AC dan kipas angin yang di kemukakan oleh Dr. Wendra Ali.Sp.S, spesialis saraf di RS Internasional Bintaro, berbagai gangguan itu antara lain: Bell's palsy (kelumpuhan wajah sesisi), Tortikolis (leher tengeng/salah bantal), Frozen shoulder (bahu beku), dan Carpal tunnel syndrome (gejala kesemutan).
Penyakit tersebut cepat atau lambat akan mengurangi umur kita, jika saat ini pola hidup yang kita jalankan cenderung tidak menjaga apa yang Tuhan telah berikan, dan justru kita berpaling kepada hal yang membuai semata seperti, AC, efek rumah kaca yang lainnya dan membiarkan polusi yang mewabah, maka kemungkinan hal di atas akan kita alami.
Walaupun hal tersebut sulit kita hindari di abad 21 ini, setidaknya kita dapat mengurangi pemakaian guna kepentingan bersama sehingga udara yang bersih dapat kita hirup setiap hari.


5 comments:

  1. Sekarang ini zaman telah berubah serba mesin, apa2 mesin, jarang yang menggunakan yang manual, contohnya saja ingin bepergian yang jaraknya 500 meter harus dengan kendaraan bermotor, budaya jalan kaki sudah nyaris hilang, jadinya penyakit siap menjangkit kapan saja.
    Oya...Saya teringat dengan keahlian para ahli dalam menciptakan berbagai obat-obatan untuk penyakit, tidak salah dalam ajaran Islam menjelaskan bahwa setiap penyakit itu ada obatnya, yang mendorong untuk memaksimalkan potensi untuk menciptakan obat. namun berbeda dengan pengrusakan (polusi misalnya) pengrusak dibuat, tapi penyeimbang (penangkal) tidak dibuat, polusi ada di mana2, penangkal kemana2......nyaris tak ketemu..
    Perubahan sikap dalam membentuk keseimbangan itu haruslah terpatri.

    ReplyDelete
  2. betul sekali budaya jalan kaki sudah hilang,karena dijakarta pun sudah sangat mudah untuk memiliki kendaraan bermotor dan yg paling miris ialah mementingkan gengsi.Padahal di ibukota ini banyak bus umum yang aman dan nyaman,kalau saja masyrakat jakarta bisa beralih menggunakan jasa angkutan umum akan mengurangi jumlah polusi pada setiap harinya. Dan upaya gubernur untuk membangun atau memperbaiki taman kota cukup baik sehingga warga sekitar bisa menikmati sedikit keindahan yang ada dan bisa menjadi warga jakarta yang ramah dengan lingkungan

    ReplyDelete
  3. mari sama-sama kita gerakan sadar lingkungan,
    pak ali : kadang manusia memang hanya mau menikmati tetapi tidak memberi, misal ketika kita mengambil batang pohon maka kita harus mengganti batang itu pula dengan cara menanam pohon kembali.

    nia : mungkin selain individu yang ego, pengaruh pemerintah yang mengambil kebijakan setengah2 juga ya ni, seandainya pemerintah dengan tegas menerapkan sistem kendaraan pribadi, dan menjamin segala proses sistem kendaraan umum, bisa jadi penerapan itu berjalan dengan baik.

    ReplyDelete
  4. tugas kita sebagai generasi penerus . harus bisa menjadi contoh dalam cinta lingkungan

    ReplyDelete